Kisah Tak Berdrama



*****

Suatu waktu aku duduk menyilang di jumat berkah mencoba meraba diriku dengan tegun. Menunduk saat menatap diri mencari titik tumpuh. Di surau itu aku melemah tak mampu kuat. Dulu saat aku tak punya mimpi tak pernah aku bergolak batin sekeras ini. Akhirnya aku harus hidup terlantar, mengelana bersama banyak kebiasaan buruk.

Aku belum sampai pada sebuah keputusan untuk berpindah. Jalan ini belum berderang dan aku butuh lilin penerang untuk melangkah. Di tempat ini kudapat mengingat mati. Di usia muda penuh misteri tak banyak cara membela diri. Kecuali kembali ke surau itu menengadakan kepalaku. Meminta keteguhan.

Mungkin Jumat telah berlalu, tapi aku belum maju. Beberapa saat otakku kudiamkan. Hatikulah yang berinteraksi dengan dengan sejuta firasat. Aku masih diselimuti banyak tanya “dimana aku menyimpan kaki dan tangan ini?”

*****
abcs